STUDI
KETIDAKPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPAI KECAMATAN
NGAPA KABUPATEN
KOLAKA UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2010
Arfandi, Muh. Syafar, Mappeaty Nyorong
Abstrak
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit
infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di
dunia termasuk Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima setelah India,
China, Afrika Selatan dan Nigeria dalam masalah Tb Paru di dunia. Tingginya
jumlah tersebut berkaitan dengan masalah penanggulangan Tb yang sangat
kompleks. Salahsatu masalah yang krusial yaitu rendahnya tingkat kepatuhan
penderita terhadap pengobatan, dilain pihak kepatuhan merupakan faktor determinan
untuk menentukan keberhasilan pengobatan Tb. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan
adalah suatu hal yang sangat problematis karena melibatkan begitu banyak faktor
yang mempengaruhinya seperti kondisi psikologis, persepsi, motivasi, dan
sebagainya.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor intrinsik dan ekstrinsik ketidakpatuhan
berobat terhadap penderita Tb di Wilayah kerja Puskesmas Lapai Kecamatan Ngapa
Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Tahun 2010. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
kualitatif
dengan rancangan fenomenologi. Penentuan informan dengan
menggunakan kriteria informan. Sehingga diperoleh jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data/informasi berupa wawancara, dan untuk keabsahan data dilakukan triangulasi data dan metode. Proses wawancara dilakukan dengan
melibatkan petugas kesehatan untuk mengenalkan peneliti dengan informan
penderita Tb dan PMO. Pengolahan dan analisis data
menggunakan analisis isi (Content
Analysis) dan disajikan dalam bentuk naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor intrinsik yaitu pengetahuan pengalaman (efek
samping obat yang dirasakan, OAT yang tidak ada). Serta faktor ekstrinsik
yaitu peran Pengawas Minum Obat (PMO)
dan aksessibilitas pelayanan kesehatan karena faktor pekerjaan atau kesibukan.
Abstract
Tuberculosis is a communicable infectious disease that still
remains a public health problem in the world including the Indonesia. Indonesia ranks fifth after India,
China, South Africa
and Nigeria in
pulmonary Tb problem
in the world. The high number is related
to the problem of handling a very complex Tb.
One of the crucial
problem is the
low level of patient compliance to treatment, compliance on the other hand is the determinant
factor to determine
the success of TB treatment. Compliance to
treatment is a
matter that is very problematic because it involves
so many factors
that influence it, such as psychological conditions, perception, motivation, and so forth.
This study aims to determine the
intrinsic and extrinsic factors on patient
medication compliance Tb in Puskesmas working area Lapai Ngapa
Kolaka North District,
Southeast Sulawesi in 2010. This type of
research is qualitative research design
with phenomenology. Determination
of informants using the criteria of informers. Thus
obtained the number of informants as many as 8
people. The collection of data / information
in the form of interviews, and for the validity of
data was triangulation of data and methods.
The process involves interviews conducted with
health workers to acquaint researchers with the informant
Tb patients and
PMO. Processing and
analysis of data using
content analysis and presented in narrative
form.
Results
showed that intrinsic factor is the knowledge of experience (perceived drug
side effects, which do not exist Anti-Tuberculosis
Drugs). As well as extrinsic factors namely the role of
Supervisory Drinking Drugs (PMO) and accessibility of health services because
of work or activity.
Keywords: non-compliance treatment - patient perception - pulmonary tuberculosis.
Reading
list:
31
(1992 - 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar