Sabtu, 24 Desember 2011

Ketidakpatuhan Tuberkulosis


STUDI KETIDAKPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPAI KECAMATAN NGAPA KABUPATEN
KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2010


Arfandi, Muh. Syafar, Mappeaty Nyorong

Abstrak

Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria dalam masalah Tb Paru di dunia. Tingginya jumlah tersebut berkaitan dengan masalah penanggulangan Tb yang sangat kompleks. Salahsatu masalah yang krusial yaitu rendahnya tingkat kepatuhan penderita terhadap pengobatan, dilain pihak kepatuhan merupakan faktor determinan untuk menentukan keberhasilan pengobatan Tb. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan adalah suatu hal yang sangat problematis karena melibatkan begitu banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kondisi psikologis, persepsi, motivasi, dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor intrinsik dan ekstrinsik ketidakpatuhan berobat terhadap penderita Tb di Wilayah kerja Puskesmas Lapai Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Tahun 2010. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Penentuan informan dengan menggunakan kriteria informan. Sehingga diperoleh jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data/informasi berupa wawancara, dan untuk keabsahan data dilakukan triangulasi data dan metode. Proses wawancara dilakukan dengan melibatkan petugas kesehatan untuk mengenalkan peneliti dengan informan penderita Tb dan PMO. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis) dan disajikan dalam bentuk naratif.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor intrinsik yaitu pengetahuan pengalaman (efek samping obat yang dirasakan, OAT yang tidak ada). Serta faktor ekstrinsik yaitu  peran Pengawas Minum Obat (PMO) dan aksessibilitas pelayanan kesehatan karena faktor pekerjaan atau kesibukan.
           

Abstract

Tuberculosis is a communicable infectious disease that still remains a public health problem in the world including the Indonesia. Indonesia ranks fifth after India, China, South Africa and Nigeria in pulmonary Tb problem in the world. The high number is related to the problem of  handling a very complex Tb. One of the crucial problem is the low level of patient compliance to treatment, compliance on the other hand is the determinant factor to determine the success of TB treatment. Compliance to treatment is a matter that is very problematic because it involves so many factors that influence it, such as psychological conditions, perception, motivation, and so forth.
This study aims to determine the intrinsic and extrinsic factors on patient medication compliance Tb in Puskesmas working area Lapai Ngapa Kolaka North District, Southeast Sulawesi in 2010. This type of research is qualitative research design with phenomenology. Determination of informants using the criteria of informers. Thus obtained the number of informants as many as 8 people. The collection of data / information in the form of interviews, and for the validity of data was triangulation of data and methods. The process involves interviews conducted with health workers to acquaint researchers with the informant Tb patients and PMO. Processing and analysis of data using content analysis and presented in narrative form.
Results showed that intrinsic factor is the knowledge of experience (perceived drug side effects, which do not exist Anti-Tuberculosis Drugs). As well as extrinsic factors namely the role of Supervisory Drinking Drugs (PMO) and accessibility of health services because of work or activity.

Keywords: non-compliance treatment - patient perception - pulmonary tuberculosis.
Reading list: 31 (1992 - 2010)

Tidak ada komentar: